Bagikan Artikel >>>

Senin, 08 Juni 2015

Sistem Informasi Pemasaran (Part 11)


11.1. Struktur Organisasi Fungsional
Perusahaan bisnis telah teratur dalam hal tugas-tugas atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan. Semua jenis organisasi memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya informasi, dan jasa informasi, walau nama-nama ini jarang terlihat pada bagan organisasi. Perusahaan yang memiliki fungsi manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk yang dijualnya. Fungsi-fungsi lain meliputi engineering, dan penelitian dan pengembangan.

11.2. Sistem Informasi Fungsional
Pengaruh organisasi fungsional sangat luas sehingga sistem informasi juga dapat diorganisasikan secara fungsional, seperti gambar 1. sistem konseptual merupakan pencerminan sistem fisik yang diwakilinya.
Sistem informasi yang pertama adalah sistem informasi pemasaran. Dalam antusiasme yang tinggi untuk menerapkan komputer, para pemasar membangun suatu landasan teoritis yang kokoh yang diatasnya sistem informasi untuk semua area fungsional dapat dibangun.

Arti dan Peranan Sistem Informasi Pemasaran
Informasi adalah keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil analisis, pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikannya mengenai kondisi atau hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan. Dalam informasi ini tercakup data atau fakta mengenai kondisi atau keadaan yang berlaku, baik yang sedang atau yang telah terjadi. Sedangkan sistem informasi pemasaran adalah keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil analisis, pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikannya mengenai kondisi atau hal-hal yang berkaitan dalam pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran. Informasi pemasaran penting bagi manajer pemasaran, karena manajer pemasaran menghadapi kebutuhan akan informasi pemasaran.
Untuk melengkapi data dalam proses keputusan, para manajer harus mampu mengumpulkan lebih banyak data yang memerlukan tidak sedikit biaya. Keputusan tersebut ada yang tepat dan ada pula yang tidak tepat. Resiko ketidaktepatan keputusan yang diambil, mengakibatakan kerugian dari segi biaya dan kemungkinan terjadi kerugian potensial.
Oleh karena itu, manajer pemasaran selalu dihadapkan kepada masalah pengambilan keputusan di bidang pemasaran, maka informasi pemasaran mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Manajer akan selalu terus menerus menghadapi keputusan yang riskan. Dalam hal ini diperlukan bantuan-bantuan sumber informasi melalui riset. Bila resiko keputusan yang akan diambil melalui pertimbangan informasi dapat dikurangi, maka secara nyata biayanya

Kebutuhan Akan Sistem Informasi Pemasaran
Saat ini banyak kekuatan lingkungan yang mengharuskan setiap perusahaan mengelola informasi pemasaran seefektif mungkin. Beberapa kekuatan lingkungan serta hubungannya dengan manajemen informasi yaitu:
1.      Makin berkurangnya rentang waktu (time span) yang disediakan bagi para eksekutif untuk mengambil keputusan. Pada saat sekarang daur hidup produksi sering lebih pendek dibandingkan dahulu. Perusahaan-perusahaan juga terpaksa mengembangkan dan memasarkan produk baru lebih cepat.
2.      Bidang kegiatan pemasaran menjadi semakin rumit dan luas. Perusahaan-perusahaan sekarang  melebarkan pasar mereka, bahkan sampai tingkat pemasaran multinasional. Wawasan tentang perilaku pembeli, meskipun terbatas, masih cukup memberitahukan bahwa masih banyak data perilaku yang perlu dicari dan dimengerti.
3.      Berkurangnya energi dan bahan baku lainnya, berarti harus mendayagunakan sumber daya dan kekuatan tenaga kerja dengan lebih efisien. Sebuah perusahaan perlu mengetahui produk yang menguntungkan dan produk yang harus dihilangkan.
4.      Ketidakpuasan konsumen makin berkembang lebih intensif. Karena manajemen kekurangan informasi yang cukup tentang beberapa aspek dari program pemasarannya. Mungkin perusahaan tidak menyadari bahwa produknya tidak memenuhi harapan konsumen atau pialang atau distributornya tidak berprestasi cukup.
5.      Ledakan pengetahuan yang fantastis. Perusahaan memiliki suplai informasi lebih dari cukup. Karena itu, butuh perkiraan yang harus dibuat dengan informasi itu atau cara mengelolanya. Keuntungan adanya perbaikan yang terus menerus dari komputer dan perlengkapan olah data, manajemen mempunyai sasaran pengolah informasi massal mengenai pemasaran secara cepat dan tidak mahal.
Sebuah sistem informasi pemasaran dapat menolong para pemasar menanggulangi setiap kekuatan dinamis di atas. Meskipun demikian, banya perusahaan tidak berbuat banyak atau mengabaikan pengelolaan informasi dengan cara canggih. Bahkan sekarang banyak perusahaan tidak mempunyai departemen riset pemasaran.

11.3. Prinsip-Prinsip Pemasaran
Banyak orang berpikir mengenai pemasaran dalam arti yang sempit, seperti hanya mencakup penjualan dan periklanaan. Namun, pakar mendefinisikannya sangat luas. Satu definisi menyatakan bahwa pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan.
Pandangan ini menunjukaan luasnya permasalahan yang harus dipecahkan oleh manajer pemasaran demikian pula luasnya infoormasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah itu.

Bauran Pemasaran
Manajer pemasaran memiliki bergam sumber daya untuk dikaryakan. Tujuannya adalah mengembangkann strategi yang menerapkan sumber daya ini bagi pemasaran barang, jasa dan gagasan perusahaan.
Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk, promosi, tempat, dan harga (product, promotion, place, and price). Semua itu dikenal sebagai 4 P. Produk (product) adalah apa yang dibeli oleh pelanggan untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat berupa barang fisik, berbagai jenis jasa, atau suatu gagasan. Promosi (promotion) berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan produk, ternasuk periklanan dan penjualan langsung. Tempat (place) berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Harga (price) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan untuk produk itu.

11.4. Evolusi Konsep Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 Profesir Phillip Kotler dari Northwestern University menggunnakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Ia mengidentifikasikan tiga jenis informasi pemasaran yang digambarkan pada gambar 2.
1.      Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adalah informasi yang mengalir  ke perusahaan dari lingkungan.
2.      Informasi pemasaran intern (internal marketing information) adalah informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.
3.      Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Kotler mengenali maksud dukungan keputusan dari pusat saraf itu “...keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan, atau meningkatkan biaya iklan dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya memlalui analisis ilmiah dari data yang tersedia.” Walau ia tidak menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, itulah yang ada dalam pikiran Kotler.
Sistem informasi pemasaran dapat diartikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen dalam definisi tersebut merupakan produk penting. Pertama, semua sistem informasi fungsional harus bekerja sama, dan kedua, dukungan pemecahan maslah tidak terbatas pada manajer pemasaran.

Model Awal Pemasaran
Selama periode 1967-1974, tidak kurang dali lima modal sistem informasi pemasaran dijelaskan dalam literatur. Brien dan Stafford merupakan bagian dari pembuat model pertama, dengan mendasarkan rancangan pada 4P dan menekankan pengembangan program pemasaran strategis. King dan Cleland menekankan perencanaan strategis, sementara Kotler, Montgomery dan Urban, serta Crissy dan Mossman menekankan dukungan keputusan. Berbagai upaya permodelan ini dimulai tahun 1960-an dan berlanjut hingga 1970-an, memberikan landasan teoritis yang kuat untuk sistem informasi fungsional selanjutnya di semua area.
 
11.5. Model Sistem Informasi Pemasaran
Model untuk sistem informasi pemasaran diperlihatkan pada gambar 3. model ini terlihat dari kombinasi subsistem-subsistem input dan output yang dihubungkan dengan database.


 
Subsistem Output
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer membuat keputusan harga. Selain itu, ada subsistem kelima, subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari unsur-unsur tersebut. Contoh informasi yang disediakan oleh subsistem bauran terintegrasi adalah peramalan penjualan (sales forecast), yang mempertimbangkan interksi seluruh unsur-unsur bauran itu.
Tiap subsistem output terdiri dari program-program di dalam koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk mendapat informasi dalam bentuk laporan periodik dan khusus, hasil simulasi matematika, komunikasi elektronik, dan saran sistem pakar.

Database
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

Subsistem Input
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem penelitian pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen, dan meningkatkan efisiensi pemasaran.

Subsistem Penelitian Pemasaran
Manajer pemasaran dapat menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi, tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan. Pemasar menggunakan istilah konsumen untuk menggambarkan kedua kelompok itu.

Data Primer dan sekunder
Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan yaitu primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Contohnya adalah data yang dikumpulkan oleh wiraniaga perusahaan. Data yang dikumpulkan oleh orang lain disebut data sekunder.

Mengumpulkan Penelitian Pemasaran untuk Mengumpulkan Data Sekunder
Beberapa data sekunder harus dibeli  dan saling tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan pemasukan ke dalam sistem informasi berbasis komputer. Data sekunder lain, seperti yang terdapat di perpustakaan, dapat diperoleh cuma-cuma. Sistem pengambilan informasi berbasis komputer, tersedia di banyak perpustakaan, mengurangi waktu pengumpulan. Daftar alamat surat (mailing lists) adalah contoh lain data sekunder. Daftar ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetik, disket, label tempel atau kartu indeks. Daftar ini memungkinkan perusahaan membuat kontak dengan pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung (direct mail).

Mengumpulkan Penelitian Pemasaran untuk Mengumpulkann Data Primer
Hampir setiap orang pernah didekati oleh seseorang yang melakukan survei. Suatu survei mencakup menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama melalui wawancara pribadi, telepon, atau surat. Jumlah responden mungkin relatif sedikit, misalnya 30, atau agak besar, misalnya beberapa ribu.
Saat pertanyaan-pertanyaan diajukan pada sejumlah kecil orang, mungkin hanya tiga atau empat, teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Waktu yang digunakan untuk wawancara lebih lama dari pada waktu yang digunakan oleh orang yang berpartisipasi  dalam survei. Juga penekanan wawancara mendalam adalah mendapatkan penjelasan mengapa konsumen bertindak demikian. Ini bertolak belakang dengan penekanan pada survei yaitu pada apa yang konsumen lakukan.
Teknik penelitian pemasaran ketiga adalah pengamatan (observation), baik mengamati perilaku tertentu atau mencari bukti bahwa hal itu terjadi. Peneliti pemasaran sering mencatat plat nomor mobil di tempat parkir pusat perbelanjaan untuk menentukan seberapa jauh orang itu mengemudi. Ada kalanya peneliti juga memeriksa sampah orang untuk mempelajari produk apa yang mereka beli.
Pemasar juga menerapkan teknik pengujian terkendali (controlled experiment) dari ilmu fisika dan perilaku, dan pasar nyata maupun ruang kelas digunakan sebagai laboratorium. Mahasiswa sering menjadi subyak dalam percobaan yang dirancang untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu (seperti jenis iklan tertentu) pada perilaku (seperti kemampuan untuk mengingat iklan).

Perangkat Lunak Penelitian Pemasaran
Sampai beberapa tahun lalu hanya beberapa perusahaan besar yang dapat melakukan riset pemasaran sendiri. Organisasi yang lebih kecil harus bergantung pada organisasi penelitian pemasaran atau tidak melakukannya. Sekarang, terdapat banyak perusahaan dan berbagai paket perangkat lunak penelitian pemasaran yang tersedia. Paket-paket ini, sebagian besar untuk komputer mikro, melaksanakan berbagai jenis aplikasi yang bervariasi dari membantu pewawancara telepon hingga melakukan analisis statistik canggih. Ada juga paket yang menghasilkan grafik dari penemuan riset. Peta berwarna merupakan cara yang populer untuk menampilkan data riset yang berhubungan dengan area perdagangan.
Walau perangkat lunak membuat riset pemasaran dapat dilakukan oleh semua ukuran perusahaan, ini bukan merupakan kunci bagi penelitian yang efektif. Kuncinya adalah keahlian yang digunakan untuk merancang proyek penelitian dann menafsirkan penemuannya. Jika keahlian tidak ada dalam perusahaan, keahlian itu dapat berasal dari konsultan, atau perusahaan dapat mendaftarkan para pegawainya pada kursus penelitian pemasaran.

Subsistem Intelijen Pemasaran
Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen tertentu di lingkungan. Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasaran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah dan komunitas global.
Sistem informasi akuntansi mengumpulkan data pelanggan, dan subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan data pesaing. Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing tetapi membuat arus masuk.
Istilah intelijen pemasaran membuat banyak orang membayangkan bahwa perusahaan yang satu memata-matai perusahaan yang lain (spionase industri). Pekerjaan tersamar ini berlangsung dalam dunia bisnis yang kompetitif, tapi sedikit kejadian yang telah dipublikasikan. Perusahaan enggan untuk melaporkan pencurian informasi berharga karena takut merusak citra perusahaannya. Dan pelanggaran seperti itu sulit untuk dituntut oleh yang berwajib.
Sama sekali tidak beralasan untuk melanggar hukum guna mendapatkan informasi karena informasi sangat mudah didapatkan secara legal. Intelijen pemasaran mengacu pada berbagai kegiatan yang etis yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing. Istilah tersebut tidak mengacu pada kegiatan yang tidak etis atau kotor.

Subsistem Produk
Produk merupakan unsur pertama yang dijelaskan dalam bauran pemasaran. Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Selanjutnya unsur-unsur lain (tempat, promosi, dan harga) akan diidentifikasi dan
dijelaskan.

Siklus Hidup Produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut  siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini. Siklus hidup produk menulusuri penjualan suatu produk mulai dari perkenalan, pengembangan, dewasa, dan penurunan.
Gambar 4 menunjukkan tahap-tahap ini, bersama dengan tiga periode waktu saat subsistem produk membantu manajer pemasaran membuat keputusan–keputusan berorientasi produk. Periode pertama mendahului perkenalan produk, saat dibuat keputusan apakah akan mengembangkan dan memasarkan produk. Periode kedua mencakup waktu saat berbagai strategi perlu dipertimbangkan untuk membuat penjualan tetap berjalan. Periode terakhir adalah selama terjadinya penurunan, saat penghapusan produk merupakan suatu alternatif.
Beberapa teknik telah dikembangkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan manajer untuk membuat keputusan berorientasi produk. Teknik yang dibahas di bawah ini membantu manajer memutuskan apakah akan memperkenalkan suatu produk. Subsistem produk terdiri dari teknik-teknik seperti ini.


Model Evaluasi Produk Baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang, dengan dasar keuangan yang baik, dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya. Perusahaan dapat memiliki komite produk baru, yang melakukan fungsi seleksi dengan menggunakan model evaluasi produk baru untuk menghitung nilai bagi calon produk baru. Eksekutif menggunakan nilai-nilai itu dalam membuat keputusan produk baru.
Gambar 5 menggambarkan output dari model evaluasi produk baru. Dalam contoh ini, calon produk baru dievaluasi baik dari segi produksinya maupun pemsarannya. Produk baru yang dapat diterima adalah produk yang cocok dengan kemampuan produksi dan pemasaran perusahaan.
Kriteria keputusan untuk mempertimbangkan aspek produksi dari calon produk tampak di sebelah atas. Kriteria untuk aspek pemasaran tampak di sebelah tengah. Untuk tiap kriteria produksi dan pemasaran, dimasukkan faktor penimbang  yang mencerminkan nilai pentingnya secara relatif. Bagian tengah dari tabel terdiri dari berbagai peringkat yang diterima oleh tiap kriteria, dari sangat baik sampai sangat buruk. Tiap peringkat memiliki nilai, dari 10 untuk sangat baik sampai 2 untuk sangat buruk. Dalam kolom di bawah tiap peringkat didaftarkan  probabilita produk baru mencapai nilai peringkat yang ditunjukkan tiap kriteria tertentu.
Misalnya, komite produk baru memutuskan bahwa probabilita kinerja produk baru menjadi sangat baik dalam hal dampaknya terhadap kapasitas pabrik adalah 0,2. probanilitas ini dikalikan dengan nilai 10 untuk peringkat sangat baik untuk menghasilkan nilai yang diharapkan yaitu 2,0. kolom kedua dari kanan berisi penjumlahan nilai yang diharapkan untuk tiap kriteria, dan nilai itu dikalikan dengan bobot kriteria yang sesuai untuk mendapatkan angka pada kolom sebelah kanan. Total dari angka sebelah kanan menunjukkan nilai total sumber daya produksi sebesar 6,52 untuk produk baru tersebut.
Pertimbangan pemasaran juga dievaluasi dengan cara yang sama. Lalu, nilai penggunaan produksi dan pemasaran dikalikan dengan bobot masing-masing yang terdapat di bagian bawah gambar, dan ditambahkan nilai tertimbang. Total nilai 6,70 menggambarkan penggunaan sumber daya produksi dan pemasaran untuk produk baru. Nilai yang serupa juga dihitung untuk produk-produk lain yang sedang dipertimbangkan guna membantu eksekutif membuat keputusan produk baru.


 Subsistem Tempat
Berbagai saluran distribusi yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan produknya ke konsumen merupakan unsur tempat dalam bauran pemsaranroduk pertanian, misalnya, sampai di pasar swalayan melalui jaringan perantara yang meliputi pedagang besar, pedagang perantara, dan penyalur.
Produk atau material bukan satu-satunya sumber daya yang mengalir melalui saluran tersebut. Gambar 6 menunjukkan sumber daya yang mengalir melaui suatu saluran yang mencakup pemasok, perusahaan manufaktur, pedagang besar, pengecer dan konsumen. Arus material berawal dari pemasok dan berakhir di konsumen. Arus uang adalah kebalikannya, dan saluran informasi menyediakan arus dua arah yang menghubungkan semua peserta.
Tiap anggota saluran harus mengetahui rincian arus produk sehubungan dengan peran mereka dalam proses distribusi. Misalnya, perusahaan manufaktur harus mengetahui tingkat harga yang akan dibeli pedagang besar, tingkat harga yang dibeli pengecer dari pedagang besar, dan tingkat harga yang akan dibeli konsumen dari pengecer. Merupakan suatu kesalahan jika perusahaan manufaktur terus memproduksi produk yang hanya akan mengumpulkan debu di rak-rak pengecer.
Informasi yang mengalir dengan arah yang berlawanan dari arus  material disebut informasi umpan balik. Jika perusahaan menufaktur mengharapkan umpan balik dari para anggota saluran, maka sesuatu harus ditawarkan sebagai imbalannya. Mungkin kebutuhan ini hanya informasi. Istilah informasi umpan maju menjelaskan arus informasi kepada konsumen. Informasi umpan maju dari perusahaan manufaktur kepada pedagang besar dan pengecer dapat mencakup pengumuman produk baru, alat bantu penjualan dan promosi, dan peramalan permintaan. Informasi umpan maju kepada konsumen dapat berupa petunjuk penggunaan, kiat keselamatan dan garansi.

Arus Informasi Berbasis Komputer
Suatu sistem saluran yang memungkinkan informasi mengalir bebas diantara banyak perusahaan memberikan suatu keunggulan atas sistem saingan yang tidak memiliki kemampuan itu.  Perusahaan-perusahaan membangun hubungan elektronik dengan organisasi lain, kemampuan yang disebut electronic data interchange (EDI). EDI sangat baik untuk mencapai keunggulan kompetitif, dan sistem konseptual yang menyababkannya terjadi adalah subsistem tempat.

  Susbsistem Promosi
Sangat sulit untuk menerapkan komputer pada area promosi. Berbagai perusahaan telah melakukan analisis penjualan sejak jaman punched-cards, tetapi laporan-laporan itu hanya menyediakan gambaran masa lalu. Bahkan lebih sedikit yang dicapai dalam periklanan karena sifat kreatifnya. Telah dilakukan sejumlah usaha, khususnya oleh agen periklanan dan kalangan akademik, untuk mengembangkan model matematika yang digunakan dalam membuat keputusan media periklanan, tetapi tidak ada yang berhasil atau paling tidak bukan sukses yang dipublikasikan.
Satu area promosi tempat komputer dapat diterapkan adalah komunikasi wiraniaga. Jika perusahaan ingin melengkapi tenaga penjualnya dengan cara komunikasi yang fleksibel, hal ini dapat dicapai dengan komputer mikro portable. Para wiraniaga membawa komputer portable saat mereka menjelajahi wilayahnya dan menggunakannya untuk:
1.      Menggali informasi pada database untuk menjawab pertanyaan yang diajukan konsumen tentang produk yang ingin dibeli (ketersediaan, harga, biaya pengiriman, dan sebagainya).
2.      Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam sistem entry pesanan.
3.      Menyerahkan laporan kunjungan yang mengikhtisarkan tiap kunjungan penjualan, memberikan siapa yang dihubungi, apa yang dibahas, apa tujuan penjualan selanjutnya, dan sebagainya. Dengan mudah laporan panggilan dapat dirancang sehingga memuat ruang untuk mencatat intelijen persaingan. Kenyataannya, laporan dapat dirancang sehingga berbagai jenis intelijen dapat dikumpulkan dari satu bulan ke bulan selanjutnya, bervariasi dengan kegiatan kompetitif.
Saat manajemen pemasaran memutuskan untuk menerapkan sistem komunikasi elektronik tersebut, para wiraniaga perlu mengerti bagaimana penjualan mereka akan meningkat. Misalnya, sistem dapat memberikan bagi wiraniaga:
1.      Informasi tentang calon pelanggan baru.
2.      Informasi tentang konsumen yang ada seperti pola historis dari pembelian terdahulu.
3.      Informasi tentang produk yang paling menguntungkan untuk dijual, dengan mempertimbangkan juga faktor-faktor seperti tingkat komisi, bonus, dan kontes.
Semua informasi ini memungkinkan wiraniaga melakukan tugasnya dengan lebih baik. Semua orang merasakan keuntungannya (wiraniaga meningkatkan komisinya, perusahaan meningkatkann penjualannya, dan konsumen menerima pelayanan yang lebih baik).

Subsistem Harga
Area harga hampir mendekati area promosi dalam hal kesulitan dukungan keputusan,  tergantung dari kebijakan harga perusahaan.

Penentuan Harga Berdasarkan Biaya
Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan menentukan biaya-biaya dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Pendekatan ini bersifat agak hati-hati. Perusahaan mendapatkan untung yang diharapkan saat menjual barang-barang tersebut, tetapi ada kemungkinan bahwa konsumen akan membayar lebih.
Jika perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi yang baik, ketersediaan data biaya yang akurat membuat tugas subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.

Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasarkan permintaan, yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap produk. Kunci pendekatan ini adalah memperkirakan permintaan dengan tepat. Ini memerlukan pemahaman yang baik tentang konsumen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.
Saat perusahaan mengikuti pendekatan penentuan harga berorientasi permintaan, dukungan komputer dapat berupa model matematika. Model ini memungkinkan manajer untuk memainkan permainan ‘what if’ dalam menentukan tingkat harga yang memaksimumkan profit tetapi tidak menaikkan intensitas kegiatan persaingan.

Subsistem Bauran Terintegrasi
Subsistem bauran terintegrasi mendukung manajer saat unsur-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk strategi tertentu. Ini dicapai dengan memproyeksikan berbagai kemmungkinan hasil dari berbagai kombinasi.
Penjelasan tentang subsistem bauran terintegrasi dalam literatur jarang terdapat, kenyataan yang mungkin lebih dikarenakan sukarnya tugas itu daripada keinginan perusahaan untuk menjaga kerahasiaan. Model subsistem bauran terintegrasi yang banyak dipublikasi oleh BRANDAID, yang dikembangkan oleh Prof. John D. C. Little dari MIT.
BRANDAID mencakup beberapa submodel untuk periklanan, promosi, harga, penjualan perorangan, dan distribusi eceran. BRANDAID  merangsang kegiatan perusahaan manufaktur yang menjual ke konsumen melalui para pengecer dalam lingkungan yang kompetitif. Lingkungan ini, termasuk berbagai elemen utama dan pengaruh yang saling menghubungkannya, ditunjukkan dalam gambar 7.  Tanda panah penuh menggambarkan berbagai pengaruh yang mengalir dari perusahaan manufaktur, pengecer, pesaing, dan lingkungan bisnis. Tanda panah terputus-putus menunjukkan tanggapan terhadap berbagai pengaruh tersebut.

 
Pendekatan dasar dari model ini adalah memperkirakan dampak dari berbagai pengaruh pada penjualan perusahaan manufaktur. Pengaruh-pengaruh itu didaftarkan di sebelah tiap tanda panah penuh.
Namun, model matematika tidak dapat menangani kejadian yang tak terduga. Hal ini terjadi jika perusahaan yang menggunakan BRANDAID dilanda pemogokan, lalu diikuti dengan tanggapan penjualan yang baik dan tak terduga atas paket baru.
Model subsistem bauran terintegrasi seperti BRANDAID dapat menjadi alat yang ampuh daya, tidak hanya bagi manajer pemasaran tapi juga bagi manajer-manajer lain dalam perusahaan.

  Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Pemasaran
Dalam menerapkan seluruh materi sistem informasi pemasaran, dapat dilihat bahwa manajer pemasaran menggunakan sistem informasi pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran itu diterima oleh konsumen.
Para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan sistem informasi pemasaran. Intelijen persaingan menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan eksekutif terlibat alam penentuan harga.
            Manajer pemasaran menggunakan system informasi pemasaran untuk mempelajari mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen,untuk membuat keputusan yang diperlukan untuk memformulasikan campuran pemasaran dan menindak lanjuti sejauh mana campuran ini diterima oleh konsumen.Dengan informasi feedback ini,keputusan dapat dibuat untuk memodifikasi,meningkatkan,dan menghapus produk.
            Manjer lain didalam perusahaan dapat juga menggunakan system informasi pemasaran.kita telah melihat bahwa intelegensi persaingan merupakan minat perusahaan secara keseluruhan,dan bahwa eksekutif memutuskan pemberlakuan harga terhadap produk perusahaan.


11.6. Penggunaan Sistem Informasi Pemasaran Oleh Manajer

Manajer pemasaran menggunakan Sistem Informasi Pemasaran untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran tersebut diterima oleh konsumen. Tidak hanya manajer pemasaran, manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan Sistem Informasi Pemasaran. Walaupun nama sistem informasi fungsional mengimplikasikan bahwa sistem tersebut hanya untuk manajer di area tersebut, output informasi juga dapat bernilai bagi manajer lain yang ada dalam perusahaan.

Kesimpulan
Sistem Informasi Pemasaran merupakan konsep sistem yang diterapkan dalam penanganan informasi untuk:
1.            Menentukan data apa yang anda butuhkan dalam pengambilan keputusan
2.            Mengumpulkan informasi
3.            mengolah data (dengan bantuan teknik analisis kuantitatif)
4.            menyediakan penyimpanan data dan mendapatkannya kembali di masa yang akan datang.
Sistem Informasi Pemasaran memiliki orientasi ke masa depan, mengantisipasikan dan mencegah masalah serta memecahkannya. Dan ini merupakan obat pencegah dan penyembuh pemasaran.
Sistem Informasi Pemasaran dioperasikan berdasarkan kesinambungan bukan sporadis atau berkala dengan mendayagunakan informasi yang ada.
Manfaat penggunaan sistem Informasi pemasaran adalah:
1.           Menyediakan arus informasi yang lebih lengkap, lebih murah dan lebih cepat untuk manajemen dalam mengambil keputusan.
2.          Agar eksekutif dapat menerima laporan lebih sering dan lebih rinci.
3.          Mampu menyimpan data dan memaparkannya kembali sehingga memungkinkan terkumpulnya dan terpakainya beragam data yang lebih luas.
4.          Memudahkan manajemen untuk memonitor dengan lebih rinci prestasi produk, pasar, karyawan penjualan dan berbagai unit pemasaran lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar